Kamis, 04 Juli 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA

 PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ETIKA





NAMA:FREVY GREDSYELY
KELAS:  2 ANC
NIP: 061230601230
JURUSAN: ADMNINISTRASI BUSNIS



BAB I
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan dapat menciptakan manusia serta masyarakat pada umumnya menjadi masyarakat yang berintelektual dan bermoral tinggi. Seseorang yang bermoral sama halnya dengan seseorang yang memiliki etika yang baik sehingga mereka dapat menentukan mana yang harus dikerjakan dan yang harus ditinggalkan.Dewasa ini pendidikan sangatlah memprihatinkan karena banyaknya para perserta didik yang tidak memprlihatkan prilaku seorang  peserta didik halini dibuktikandengan adanya banyaknyaterjadi tawuran,demo yang anarkis dan lain-lainnya. Oleh sebab itu  pendidikan sangatlah penting dalam pembentukan karakter bangsa.

Tujuan dari sistem pendidikan itus sendiri tidak lain dan tidak bukan hanya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkeperibadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, bertanggung jawab, profesional dan produktif serta sehat jasmani rohani. Dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional tidak hanya berpegang pada lembaga pendidikan saja tapi lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi.

Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. predikat ini mengidikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam perkembangan moral. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan pihak yang paling awal yang memberikan perlakuan kepada anak. Ditegaskan oleh beberapa ahli bahwa masa awal ini merupakan masa terbentuknya struktur kepribadian, pandangan tersebut mengimplikasikan bahwa perlakuan pada awal masa kehidupan dan itu terjadi pada lingkungan keluarga. Namun saat ini pendidikan akhlak selalu di paksakan kepada bangsa ini hanya karena bangsa ini mempunyai masalah yang pelik. Barulah ada kesadaran bahwa pendidikan akhlak mulia sangat penting

Keluarga memberikan pendidikan nonformal pada anggota keluarganya sehingga masing-masing anggota keluarga dapat menunjukkan jati dirinya kepada masyarakat, apa yang telah dipelajari dalam lingkungan keluarga tersebut. Misalnya saja kedua orang tua telah mengajarkan anaknya untuk berjalan dengan sopan didepan orang yang lebih tua. Maka orang yang dihormati tersebut akan merasa senang dan bertanya – tanya tentang asal usul anak yang sopan tersebut diawali dari siapa orang tuanya, dimana rumahnya dan sekolahnya.

Masalah pembentukan keperibadian yang harus ditanamkan pada lingkungan keluarga masih harus dibahas untuk membentuk jati diri serta menunjukkan pribadi yang baik dari masing-masing individu. Oleh sebab itu saya  berminat melakukan pembahasan yang berjudul “Peran Keluarga Dalam Pembentukan Pendidikan Etika”






II.RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana peran keluarga dalam pemgembangan pendidikan etika dan budi pekerti di lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat.
2.      Bagaimana tingkah laku anak yang telah dibekali pendidikan moral oleh keluarga dan  yang kurag dibekali pendidikan moral oleh keluarga.

III. TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Menggambarkan peran orangtua dalam mengembangkan moral anak dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat
2.      Menggambarkan perbedaan anak yang telah dibekali pedidikan moral oleh keluarga dan anak yang kurang dibekali pendidikan moral oleh keluarga.

IV. MANFAAT PEMBAHASAN
Pembahasan ini bermanfaat untuk berbagai pihak diantaranya;
1.      Bagi orang tua
Memberikan arahan terhadap orang tua untuk dapat membimbing ataupun mengarahkan putra putrinya tentang etika, moral dan budi pekerti.
2.      Bagi pendidik (guru)
Dapat memberikan masukan tentang pengajaran bagi siswa atau mahasiswanya mengenahi masalah etika dan budi pekerti serta tingkah laku sosial yang menunjukkan jati dirinya.
3.      Bagi Peseta Didik
Etika dan budi pekerti digunakan untuk kehidupan bermasyarakan dengan harapan mewujudkan cita-cita bangsa yang bermoral.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Tinjauan Umum  Tentang Peranan Orang Tua
1.      Pengertian Orang Tua
Pengertian mengenai orang tua tidak terlepas dari keluarga,karna keluarga merupakan sekumpulan dari orang tua dan juga anak-anaknya atau pun lainnya yang tinggal dilingkungan yang sama yang terikat oleh ikatan darah.  Dalam pengertian keluarga ada 2 jenis kaitan yaitu berkaitan dengan hubungan darah dan ada juga yang berkaitan dengan hubungan sosial.

Dalam arti keluarga dalam hubungan sosial  tampil dalam berbagai jenis, ada kaitan dengan Wilayah geografi yang menunjukkan dari mana mereka berada seperti keluarga Palembng,Garut,Padang dan lain-lain.

Dan juga arti keluarga dari hubungan darah  yaitu utu hubungan meliputi semua pihak yang ada hubungan darah sehingga sering tampil  sebagai arti marga atau memiliki nama kecil dan nama keluarga. Oleh sebab itu keluarga yang memiliki hubungan biologis dan anak-anak mereka lahir disebut dengn kelurga biologi.
menurut soelaeman (1994;12) bahwa ditinjau dari sudut pandang pedagogis, ciri hakiki suatu keluarga ialah bahwa keluarga itu merupakan tu persekutaun hidup yang dijalin kasih sayang, antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan yang dimaksud untuk menyempurnakan diri.

dalam saling melengkapi dan saling menyempurnkan diri itu terkdang pula perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua. maka dapat disimpulkan bahwa suatu keluarga baru dapat dikatakan “keluarga lengkap”, apabila keluarga itu terdiri dari orang tua (ayah dan ibu) berserta anak-anaknya. dan apabila disuatu keluarga tidak trdapat anggota inti maka keluarga itu disebut “keluarga tidak lengkap”.

Dan juga mernurut soelaeman (1994;179) mengganggap bahwa “istilah orang tua hendakny tidak pertama-tama diartikan sebagai orang yang tua melainkan lebih sebagai orang yang dituakan dan karena diberi tnggungjawab untuk merawat dan mendidik anaknya menjadi manusia dewasa”. Hal ini dijelakan juga oleh Darajat (1979:71) bahwa:

Orang tua adalah pembinaan atau pendidikan pribadi yang pertama dalam hidup. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung. Dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh dan berkembang.

Berdasarkan definisi-definisi keluarga dan orng tua yang telah dipaparkan oleh para ahli bahwa orang tua merupakan dua orang dewasa yang terjalin oleh ikatan pernikahan yang membentuk suatu keluarga yang memiliki anak dan memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dalam membina anak-anaknya dengan penuh kasih sayang,dan juga membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya tersebut. Dan juga orang tua sebagai pembina pribadi yang menjadi lingkungan pertama bagi seorang anak untuk dapat berinteraksi untuk memperoleh  akhlak dan moral yang baik.
Sungguh pembinaan etika merupaka  hak atas orang tuanya seperti hak makan dan minum serta nafkah dri mereka. Ibnu Majah meriwayatkn Dari Ibnu Abas r.a. bahwa NABI SAW bersabda: “muliakanlah anak-anakmu dn ajarkanlah mereka budi pekerti yng luhur”.

Bersumber dari hadist diatas bahwa pentingnya pendidikan etika dalam keluarga hal ini dimaksudkan karena pendidikan pertama bagi seorang anak adalah dikeluarga dan ini sangat diperlukan adanya kerjasama bagi orang tua dalam mendidik anaknya sehingga anaknya mampu menjadi anak yang dapat diandalkan bagi negara dan agama.

2.      Peranan dan Fungsi Orang Tua dalam Pendidikan Etika Bagi Seorang Anak.
            Dalam dilingkungan keluarga tidak luput dari berbagai jenis interaksi antar anggota keluarga baik ayah-ibu dengan anak-anaknya atau pun sesama anggota keluarga lainnya. Berbagai jenis interaksi yang terjadi disesama keluarga mampu memberikan peran yang positif atau negatif bagi si anak. Oleh Sebab itu peranan orang tua  itu sangatlah berpengaruh bagi perkembangan kepribadian si anak tersebut. Menurut Soeleman (1994:121)  “Peranan Itu dapat tampil sebagai  suatu pola tingkah laku yang dianggap haru dilakukan seorang untuk memantapkan kedudukannya. Adapun pelaksanaan peranan-peranan terebut sesuai dengan yang diharapkan sehingadapat melancarkan kmunikasi antar keluarga. sebab peranan itu mengatur pola tingkah laku seorang atau suatu kelompok sesuai dengan fungsi  dan kedudukannya dalam keluarga. Dan dalam pelakanaan peranan tidak saja hendaknya disesuaikan dengan harapan dan ketentuan norma kebudayaan melainkan diikuti oleh pribadi pelaksana peranan ini. misalnya saja dari  seorang ayah yang diharapkan untuk mendidik anaknya dalam keluarga. akan tetapi cara ia mendidik anaknya itu akan bersifat khas, berbeda  dari  cara yang dipergunakan ayah lainnya ,karena terdapat perbedaan dalam struktur dan atak diantara mereka, kepercayaandan pandangan hidupnya, pengalaman hidupnya, harapan-harapannya. Pola pelaksanaan peranan yang selaras dengan keperibadian disebut Peranan Pribadi. Jadi dapt disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam mendidik etika kepada anaknya meupakan wewenang dan kewajiban dari orang tua dalam medidik karakter kepada anaknya dalam membimbing anaknya agar memiliki  kepribadian yang baik.

            Untuk dapat meyimbangkan peran orang tua didalam keluarganya maka orang tua mampu memberikan fungsinya sebagai orang tua agar perannya tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Dimana dalam pelaksanaannya itu sendiri keluarga turut serta dalam  kebudayaan dan lingkungan bagi anaknya,dan juga orang tua turut serta dalam tujuan hidup, serta kebijakan dalam rangka melaksanakna fungsi-fungsinya sebagai keluarga, dan jangan sampai fungsi sebagai orang tua diambil oleh orang lain seperti contoh yang sederhana saja seorang ibu yang tidak mau memasak didapur dan meyerahkan pekerjaannya itu kepada restoran dan hal tersebut tidak membuktikan adanya peran dan fungsi ibu dimana dalam pelaksanaannya itu sendiri.,dan juga orang tua turut serta dalam tujuan hidup. dengan demikian anaknya tidak akan merasakan adanya kasih sayang dari seorang ibu hal hal ini dapat mempengaruhi pikologi anak tersebut, dengan demikian anaknya tidak akan merasakan adanya kasih sayang dari seorang ibu dan ini dapat mempengaruhi Pikologi dari seorang anak tersebut. sehingga menghambat kelancaran dan  perkembangan dari seorang anak dan berdampak pada pendidikan etika bagi sang anak tersebut.
            Sejalan dengan peranan orang tua, soelaeman (1994:81-113) mengemukakan ada delapan fungi keluarga yang haru dilakukan orang tua yang intinya adalah sebagai berikut:

1.        FUNGSI EDUKASI
Fungsi edukasi adalah fungi keluarga yang berkaitan dengan masalah pendidikan anak  pada khusunya  dan pendidikan serta pembinaan anggota keluarga pada umumnya.pelaknaa fugi edukai keluarga merupakan realitasas i salah satu tanggung jaab yang dipikul  oleh orang tua.

2.                  FUNGSI SOSIALISASI
Fungsi sosialisasi berkaitan dengan memperiapkan anak untuk menjadi anggota masyarakat yang baik, dalam melakanakan fungsi ini, keluarga berperan sebagi penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, sehingga kehidupan disekitarnya dapat dimengerti oleh anak, dan pada gilirannya anak dapat berfikir dan berbuat positif di dalam dan terhadap lingkungannya, lingkungan yang mendukung sosialisasi anak antara lain ialah  tersedianya lembaga-lembaga dan sarana pendidikan serta keagamaan.

3.FUNGSI PROYEKSI
Fungi proyeksi atau perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan memelihara anak  serta anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin timbul baik dari dalam ataupun luar kehidupan keluarga,fungsi proyeksi untuk menangkal pengaruh kehidupan yang sesat pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang, sehingga tercipta kehidupan harmonis dan keluarga terjaga.

4.FUNGSI AFEKSI ATAU FUNGSI PERASAAN.
Fungsi afeksi ialah di anak berkomunitasnya dengan orang tua maupun dengan lingkungannya tidak hanya dengan mata dan telinga namun seperti diduga sementara oleh orang orang tua pada saat memberi nasihat kepada anaknya,melainkan anak berkomunikasi dengan keseluruhan pribadinya.adapun  diharapkan agar dicapai melalui  pelakasanaan fungsi afeksi itu ialah terciptanya suasana perasaaan yang sehat dalam keluarga.

5. FUNGSI RELIGIUS
Fungi religius berkaitan dengan keajiban orang tua untuk mengenalkan,membimbing, meberi teladan dan melibatkan anak erta anggota keluarga lainnya mengenai kaidah-kaidah aGaMa dan perilaku keagammaan.fungsi ini mengharuskan orang tua sebagai seorang tokoh inti panutan dalam keluarga untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan keluarga. Sehingga tercipta keteladanan yang baik didalam keluarga.

6. FUNGSI EKONOMIS
Fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan kesatuan ekonomis,aktivitas dalam fungsi ekonomi berkaitan dengan pencairan nafkah, pembinaan usaha dan perencanaan anggaran biaya, baik penerima maupun pengeluaran biaya keluarga. dan diharapkan untuk dapat meningkatkan pengertian dan tanggung jawab bersama para anggotaa keluarga dalm kegiatan ekonomi.

7. FUNGSI REKRESI
Fungsi tidak harus dalam bentuk kemewahan serba ada,melainkan penciptaan suasana kehidupan yang tenang dan harmonis di dalam keluarga.

8. FUNGSI  BIOLOGIS
Fungi biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis anggota keluarga,diantara kebutuhan biologi ini ialah kebutuhan akan keterlindungan fisik guna melangsungkan kehidupannya; keterlindungan kesehatan, keterlindungan dari rasa lapar dan haus,kedinginan,kepanasan dan lain-lain.
            Dengan demikian jika peran keluarga dapa menjalankan fungsinya dengan baik maka didalaam keluarga itu pula akan membentuk karakter anak yang manusia yang beriman dan bertaqwa Terhadap tuhan YME.

 BAB III
PEMBAHASAN

A.  PERAN KELUARGA DALAM PEMGEMBANGAN PENDIDIKAN ETIKA
1. PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN ETIKA
Keluarga merupakan orang yang dekat dengan seorang anak sebelum anak tersebut memasuki usia sekolah, oleh karena itu keluarga terutama orang tua merupakan orang yang utama dalam  mendidik seorang anak. Dan komunikasi harus dilakukan guna memberikan pengertian dalam berbagai aspek. Oleh karna itu peran  dan fungsi orang tua haruslah seimbang dalam  membentuk karakter dsari seorang anak tersebut.

Setiap keluarga memiliki kepribdian sendiri karena adanya sikap dan pola hidup masing-masing. Hal ini berlaku pula pada pelaksanaan peranan-peranan keluarga. Dalam memainkan perannya,masing-masing keluarga memiliki pola kebijaksanaaan dant tingkah laku sendiri. Dalam pelaksanaan peranan keluarga, ini menjadi bahan pertimbangan bahkan menjadi landasan pemikiran dengan situasi keluarga yang dihayatinya.  Karena pada akhirnyakeluarga itu terdiri atas beberapa anggota keluarga itu sendiri maka keserasian dan kemantapan para anggota dalam melaksanakan perannya.baik peran sebagai ayah,atau peran sebagai ibu ataupun peran sebagai anak.

Dengan kata lain peran keluarga dalam kehidupan sehari-hari dapan menciptakan sikap atau karakter bagi anggoa keluarganya tersebut. Dibawah ini merupakan peranan bagi anggota keluarga diantaranya:
1.        Peranan Ayah
            Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga ayah merupakan orang yang mengepalai atau mengketuai di keluaga sehingga ayah merupakan orang panutan dalam keluarga. Ia memimpin kehidupan dikeluarga pada umumnya dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan kehidupan keluarga itu. Didalam kerajaan ayah merupan raja dan ibu adalah ratu sehingga ayah dan ibu merupakan patner dalam mendidikan karakter dari anaknya tersebut. Selain itu peran ayah juga ialah sebagai penghubung antara keluarga satu dan keluarga lain dan dibidang ekonimi ayah merupakan fungsi utama dalam penggadaan dana keluraga oleh sebab itu ayah merupakan tulang punggung keluarga. Dan ibu merupakan sebagai pengatur atau pengolahan dana tersebut. Dan ayah juga berperan dalam pelindung keluarga,baik melindungi keluarga dari kelaparan ataupun melindungi keluarga dari kekurangan serta menjamin kesejahteraan keluarga.Menurut  Soeleman (1994;134) bahwa  ada 5 jenis kebuuhan yang harus dicukupi oleh manusia yaitu:
a.       Kebutuhan dasar biologis
b.      Kebuthan rasa aman
c.       Kbutuahan akan kasih saying
d.      Kebutuhan pengakuan keberadaan,status dll
e.       Kebutuhan rasa memadai, harga diri.
            Dengan demikian lah baik ayah atau pun ibu harus memenuhi kebutuha tersebut untuk anaknya atau pun sesame keluarga.
2. Peran ibu
            Telah dikemukakan dibagian peran ayah bahwa ayah sebagai raja dan ibu adalah seorang ratu oleh sebab itu ibu dan ayah  harus saling melengkapi satu sama lain guna menciptakan suasana yang harmonis didalm keluarga.
            Peran ibu sebagai ratu ialah mengelola dana yang telah diberikan oleh seorang ayah . walaupun jaman telah sedikit demi sedikit berubah dan tak asing lagi dilingkungan kita bahwa seorang ibu  juga memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan hal ini diperbolehkan saja jika perannya seorang sebagai ibu terlaksana. Itulah sebabnya banyak sering kita dengar bahwa ibu memiliki peran ganda atau multi peranan.selain itu peran ibu juga sebagai orang yang mengandung dan melahirkan anaknya,  sehinggga beliau berperan dalam penerus keturunan.

            Peran pasangan suami dan istri adalah saling bahu-membahau dalam melaksanakan berbagai fungsi keluarga. Dengan terjadinya berbagai perubahan  kehidupan masyarakat, kehidupan keluara maupun sebagai istri. Diantara peran seorang orang tua,sebagian orang menggangggap bahwa ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anaknya dibandingkan oleh seorang ayah. Karena keseharian seorang anak sebelum ia mengenal dunia luar dia diperkenalkan dengan adanya kehidupan didalam keluarga dan itu diperkenalkan oleh ibu.

2.  Peran Anak
            Jika ikita ibaratkan seperti pohon ayah merupakan batang yang selalu memberikan pelindung, sedangkan ibu sebagai daun yang memberikan penyejuk,dan anak menjadi sebagai buah. oleh karena itu anak memiliki peran   yang selaras dengan kepribadian sebagai seorang anak.

            Kehidupan anak memang berbeda dengan kehidupan orang dewasa perbedaan tersebut tidak sekedar perbedaaan fisik dan usia tetapi juga perbedaan cara menanggkap mempersepsi memaknai lingkungnnya. Pada dasarnya ank memang masih membutuhkan bantuan dari orang tuanya atau kelaurga lainya. Sehingggauntuk melangsungkan kehidupan ia masih tergantung kepada orang tuanya. Maka salah satu  peranan anak sebagai anak ialah perannanya sebagai yang belum mandiri, sehingga anak itu ibarat kertas putih, jadi yang menuliskan goresan itu merupakan orang tuanya jadi baik buruknya gresan dikertas tersebut tergantung dari orang tuanya.

2. PERANAN PENDIDIKAN ETIKA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.
            Pelaksanaa harus pula memperhatikan dan memperhitungkan realitan keluarga dalam kehidupan bermasyarakat tidak dapat mengasingkan diri dan bersikap acuh terhadap lingkungannya di masyarakat, baik terhadap kegiatan masyarakat tersebut sehari-hari maupun adatnya dan kebiasaan, terhadap system dan kepercayaan. Betapa pun ia dalam melaksanakan peranan kelaurganya pula memperhatikan dan memperhitungkan realita yang hidup dalam masyarakat itu.menurut Fuad (2010;32) yaitu masyarakat adalah suatu lingkungan  pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap pemrkembangan pribadi seseorang,yang memiliki peranan yang pendting dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.  Akan tetapi ini tidak berarti bahwa ia han system dan nilai harus mengacuhkan nilai dan kebiasaan itu. Dan membawa diri dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakatnya itu keluarga tersebut dapat tetap menyatakan eksitensinya tanpa meleburkan diri dan tanpa memisahkan diri dari padannya. Oleh sebab itu keluarga berperan sebangai sebagai pengambil inisiatif yang kreatif dalam membina dan mengarahkan sesama warga menuju tujuan kehidupan masyarakat yang sejahtera
.
3. PERANAN PENDIDIKAN ETIKA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
            Sekolah merupakan tempat menimba ilmu bagi seorang anak yang wajib kita tuntut, oelh sebab itu seorang anak yang mulai bercampur atau mengenal dunia luar berasar dari lingkungan sekolah. Dan sekolah memiliki peran penting bagi seorang dalam membentuk karakter seorang selain pembekalan karakter dari orang tua seorang anak juga mendapatkan pendidikan dari luar yaitu sekolah. Tugas dari sekolah itu sendiri menyiapkan karakter bangsa. Oelh sebab itu seorang guru dianggap orang tua kedua ketika disekolah dan sebagai anak didik ktia wajib  mematuhi peraturan yang ada disekolah dan menghormati guru.

B. PEMBEKALAN PENDIDIKAN KARAKTER
1.  SEORANG ANAK YANG DIBEKALI  PENDIDIKAN ETIKA OLEH   
     KELUARGA
Keluarga sangat mempengaruhi kepribadian dari seorang anak karena keluarga menjadi sosok yang paling dahulu sebelum berbaur nya sang anak ketengah masyarakat sehingga baik anak tersebut sesuai didikan dari orang tua atau keluarganya. Pembentukan etika dan budi pekerti yang telah diajarkan oleh orang tua kepada anak  sangat berpengaruh terhadap keperibadian anak baik saat ini maupun dalam kehidupan anak dimasa mendatang. Misalnya saja, anak yang mendapat bimbingan etika dan budi pekerti dari orang tuanya semasa kecil, mereka akan hidup dimasyarakat dengan diikuti moral yang baik dan mereka akan dihormati dan dihargai oleh masyarakat karena akhlaknya sendiri dan perbuatannya sendiri.

Faktor lain lingkungan keluarga yang berhubungan dengan perkembangan kognitif dan kemampuan intelektual anak adalah model pendidikan yang diterapkan, dan tersedianya perlengkapan atau fasilitas hidup dalam keluarga dan rumah tangga. Menurut  subri menyatakan .Model pendidikan  ada tiga model pendidikan yang bisa dikembangkan dalam keluarga, yakni model mekanis, organis dan proses. dalam model mekanis, pendidikan adalah upaya untuk memberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada keadaan yang diasumsikan telah mantap. dalam model organis, konsep yang paling menonjol adalah homeostasis yang melukiskan penyesuaian diri kepada lingkungan yang berubah, tetapi tanpa disertai perubahan pada struktur internal. jadi, menurut model ini, pendidikan merupakan upaya memberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri sambil mempertahankan struktur masyarakat yang ada.sedangkan model ketiga yang lebih progresif, menggambarkan perubahan pada struktur sesuai keperluan dalam menghadapi situasi lingkungan yang berubah. Oleh karna pentingnya peran orang tua dalam pembentukan etika bagi seorang anak guna menciptakan budi perkerti yang sopan dan santun bagi anak tersebut.

2. SEORANG ANAK YANG  TIDAK DIBEKALI PENDIDIKAN ETIKA OLEH 
    KELUARGA
            Ketika kita melihat ditengah masyarakat anak yang bermasalah pastilah pertama kali yang ditanyai oleh seseorang ialah dari keluarga mana anak tersebut berasal. Jika kita melihat seorang anak yang dari kecil tidak diajarkan oleh orang tuanya mengenai tata karma pastilah anak tersebut menjadi kurang ajar, atau seperti seorang anak yang jika kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan anaknya pastilah anak tersebut kurang perhatian dan membuat ulah ditengah masyarakat. Berbeda dengan anak yang mulai kecil tidak di ajari atau dibimbing oleh etika dan budi pekerti oleh orang tuanya maka kehidupannya dimasyarakat kelak tidak akan merasa nyaman akibat perbuatannya karena sering di bicarakan oleh masyarakat akibat perbuatannya yang tidak disukai.

 Oleh sebab itu peran orang tua terhadap perkembangan etika dan budi pekerti terhadap anak tidak hanya berpengaruh pada masa kanak-kanak saja tetapi juga pada masa mereka hidup bermasyarakat, etika dan budi pekerti sangat diperlukan . hal ini di maksud agar hubungan atau interaksi sosial dapat berjalan dengan baik. Peran orang tua sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan moral
    
 BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN.
keluarga itu merupakan  persekutaun hidup yang dijalin kasih sayang, antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan yang dimaksud untuk menyempurnakan diri. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anaknya  dimana memiliki peran dan fungsinya masing-masing oleh sebab itu jika fungsi dan peran  dari orang tua itu  kepada anaknya berjalan dengan baik maka anak tersebut pun mampu menjadi anak yang terdidik.  Peran keluarga dalam kehidupan sehari-hari dapan menciptakan sikap atau karakter bagi anggoa keluarganya tersebut. Oleh sebab itu baik ayah, ibu ataupun anaknya memiliki perannya masing-masing, diantaranya:

1. Peran ayah ialah sebagai pelindung bagi keluarga, penghubung antara keluarga satu dan keluarga lain dan dibidang ekonimi ayah merupakan fungsi utama dalam penggadaan dana  keluraga oleh sebab itu ayah merupakan tulang punggung keluarga.

2. Peran ibu  ialah sebagai mengelola dana yang telah diberikan oleh seorang ayah .  itu peran   ibu juga sebagai orang yang mengandung dan melahirkan anaknya,  sehinggga beliau berperan dalam penerus keturunan. Peran pasangan suami dan istri adalah saling bahu-membahau dalam melaksanakan berbagai fungsi keluarga



3. Peran anak ialah sebagai anak ialah perannanya sebagai yang belum mandiri, sehingga   anak itu ibarat kertas putih, jadi yang menuliskan goresan itu merupakan orang tuanya jadi baik buruknya gresan dikertas tersebut tergantung dari orang tua.

            Ketika seorang anak membaur dengan kehidupan luar maka kelaurga berperan  sebagai pengambil inisiatif yang kreatif dalam membina dan mengarahkan sesama warga menuju tujuan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Dan juga ketika anak memasuki dunia pendidikan formal yaitu sekolah maka sekolah itu sendiri memiliki peran penting bagi seorang dalam membentuk karakter seorang selain pembekalan karakter dari orang tua seorang anak juga mendapatkan pendidikan dari luar yaitu sekolah.
Perbedaan antara anak yang telah dibekali oleh pendidikan dari keluarga atau yang tidak dibekali oleh keluarga terlihat dari sikap atu karakter dari anak tersebut seperti seorang anak yang sopan,santun, dan berbudi pekerti yang baik itu merupakan tanda anak yang telah dibekali pendidikan karakter dari keluarga. Dan anak yang tidak memiliki  sikap yang baik dan kasar bisa dikatakan bahwa anak tersebut kurang perhatian dan tidak dibekali pendidikan oleh keluarga oleh sebab itu keluarga sangatlah penting dalam memberikan  pendidikan kepada anaknya sehingga menciptakan budi perkerti yang sopan dan santun bagi anak tersebut.
  
2. DAFTAR PUSTAKA
1.  Soeleman,1994. pendidikan dalam keluarga.bandung;Alfabeta.
2. Ihsan,Drs. H. Fuad.2010.Dasar-Dasar Pendidikan,Jakarta:Rineka Cipta.
    tanggal  27 Juni  2013)
   Juni 2013)