PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ETIKA
NAMA:FREVY GREDSYELY
KELAS: 2 ANC
NIP: 061230601230
JURUSAN:
ADMNINISTRASI BUSNIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan dapat menciptakan manusia
serta masyarakat pada umumnya menjadi masyarakat yang berintelektual dan
bermoral tinggi. Seseorang yang bermoral sama halnya dengan seseorang yang
memiliki etika yang baik sehingga mereka dapat menentukan mana yang harus
dikerjakan dan yang harus ditinggalkan.Dewasa ini pendidikan sangatlah
memprihatinkan karena banyaknya para perserta didik yang tidak memprlihatkan
prilaku seorang peserta didik halini
dibuktikandengan adanya banyaknyaterjadi tawuran,demo yang anarkis dan lain-lainnya.
Oleh sebab itu pendidikan sangatlah
penting dalam pembentukan karakter bangsa.
Tujuan dari sistem
pendidikan itus sendiri tidak lain dan tidak bukan hanya untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkeperibadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, bertanggung
jawab, profesional dan produktif serta sehat jasmani rohani. Dalam mewujudkan
cita-cita pendidikan nasional tidak hanya berpegang pada lembaga pendidikan
saja tapi lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi.
Keluarga dikenal sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. predikat ini mengidikasikan
betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam perkembangan
moral. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan pihak yang paling awal yang
memberikan perlakuan kepada anak. Ditegaskan oleh beberapa ahli bahwa masa awal
ini merupakan masa terbentuknya struktur kepribadian, pandangan tersebut
mengimplikasikan bahwa perlakuan pada awal masa kehidupan dan itu terjadi pada
lingkungan keluarga. Namun saat ini pendidikan akhlak selalu di paksakan kepada
bangsa ini hanya karena bangsa ini mempunyai masalah yang pelik. Barulah ada
kesadaran bahwa pendidikan akhlak mulia sangat penting
Keluarga memberikan
pendidikan nonformal pada anggota keluarganya sehingga masing-masing anggota
keluarga dapat menunjukkan jati dirinya kepada masyarakat, apa yang telah
dipelajari dalam lingkungan keluarga tersebut. Misalnya saja kedua orang tua
telah mengajarkan anaknya untuk berjalan dengan sopan didepan orang yang lebih
tua. Maka orang yang dihormati tersebut akan merasa senang dan bertanya – tanya
tentang asal usul anak yang sopan tersebut diawali dari siapa orang tuanya,
dimana rumahnya dan sekolahnya.
Masalah pembentukan
keperibadian yang harus ditanamkan pada lingkungan keluarga masih harus dibahas
untuk membentuk jati diri serta menunjukkan pribadi yang baik dari
masing-masing individu. Oleh sebab itu saya
berminat melakukan pembahasan yang berjudul “Peran Keluarga Dalam
Pembentukan Pendidikan Etika”
II.RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
peran keluarga dalam pemgembangan pendidikan etika dan budi pekerti di
lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat.
2.
Bagaimana
tingkah laku anak yang telah dibekali pendidikan moral oleh keluarga dan yang kurag dibekali pendidikan moral oleh keluarga.
III. TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Menggambarkan
peran orangtua dalam mengembangkan moral anak dilingkungan keluarga,sekolah dan
masyarakat
2.
Menggambarkan
perbedaan anak yang telah dibekali pedidikan moral oleh keluarga dan anak yang
kurang dibekali pendidikan moral oleh keluarga.
IV. MANFAAT PEMBAHASAN
Pembahasan ini bermanfaat untuk
berbagai pihak diantaranya;
1.
Bagi
orang tua
Memberikan arahan terhadap orang tua
untuk dapat membimbing ataupun mengarahkan putra putrinya tentang etika, moral
dan budi pekerti.
2.
Bagi
pendidik (guru)
Dapat memberikan masukan tentang
pengajaran bagi siswa atau mahasiswanya mengenahi masalah etika dan budi
pekerti serta tingkah laku sosial yang menunjukkan jati dirinya.
3.
Bagi
Peseta Didik
Etika dan budi pekerti digunakan
untuk kehidupan bermasyarakan dengan harapan mewujudkan cita-cita bangsa yang
bermoral.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan
Umum Tentang Peranan Orang Tua
1.
Pengertian
Orang Tua
Pengertian mengenai orang tua tidak terlepas dari keluarga,karna keluarga merupakan sekumpulan dari orang
tua dan juga anak-anaknya atau pun lainnya yang tinggal dilingkungan yang sama
yang terikat oleh ikatan darah. Dalam
pengertian keluarga ada 2 jenis kaitan yaitu berkaitan dengan hubungan darah
dan ada juga yang berkaitan dengan hubungan sosial.
Dalam arti keluarga dalam hubungan sosial
tampil dalam berbagai jenis, ada kaitan dengan Wilayah geografi yang
menunjukkan dari mana mereka berada seperti keluarga Palembng,Garut,Padang dan
lain-lain.
Dan juga arti keluarga dari hubungan darah
yaitu utu hubungan meliputi semua pihak yang ada hubungan darah sehingga
sering tampil sebagai arti marga atau
memiliki nama kecil dan nama keluarga. Oleh sebab itu keluarga yang memiliki
hubungan biologis dan anak-anak mereka lahir disebut dengn kelurga biologi.
menurut soelaeman (1994;12) bahwa ditinjau dari sudut pandang pedagogis,
ciri hakiki suatu keluarga ialah bahwa keluarga itu merupakan tu persekutaun
hidup yang dijalin kasih sayang, antara pasangan dua jenis manusia yang
dikukuhkan dengan pernikahan yang dimaksud untuk menyempurnakan diri.
dalam saling melengkapi dan saling menyempurnkan diri itu terkdang pula
perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua. maka dapat disimpulkan bahwa
suatu keluarga baru dapat dikatakan “keluarga lengkap”, apabila keluarga itu
terdiri dari orang tua (ayah dan ibu) berserta anak-anaknya. dan apabila
disuatu keluarga tidak trdapat anggota inti maka keluarga itu disebut “keluarga
tidak lengkap”.
Dan juga mernurut soelaeman (1994;179) mengganggap bahwa “istilah orang tua
hendakny tidak pertama-tama diartikan sebagai orang yang tua melainkan lebih
sebagai orang yang dituakan dan karena diberi tnggungjawab untuk merawat dan
mendidik anaknya menjadi manusia dewasa”. Hal ini dijelakan juga oleh Darajat
(1979:71) bahwa:
Orang tua adalah pembinaan atau
pendidikan pribadi yang pertama dalam hidup. Kepribadian orang tua, sikap dan
cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung. Dengan
sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh dan
berkembang.
Berdasarkan definisi-definisi keluarga dan orng tua yang telah dipaparkan
oleh para ahli
bahwa orang tua merupakan dua orang dewasa yang terjalin oleh ikatan pernikahan
yang membentuk suatu keluarga yang memiliki anak dan memiliki tanggung jawab
untuk memberikan pendidikan dalam membina anak-anaknya dengan penuh kasih
sayang,dan juga membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik
kepada anak-anaknya tersebut. Dan juga orang tua sebagai pembina pribadi yang
menjadi lingkungan pertama bagi seorang anak untuk dapat berinteraksi untuk
memperoleh akhlak dan moral yang baik.
Sungguh pembinaan etika merupaka hak
atas orang tuanya seperti hak makan dan minum serta nafkah dri mereka. Ibnu
Majah meriwayatkn Dari Ibnu Abas r.a. bahwa NABI SAW bersabda: “muliakanlah
anak-anakmu dn ajarkanlah mereka budi pekerti yng luhur”.
Bersumber dari hadist diatas bahwa pentingnya pendidikan etika dalam
keluarga hal ini dimaksudkan karena pendidikan pertama bagi seorang anak adalah
dikeluarga dan ini sangat diperlukan adanya kerjasama bagi orang tua dalam
mendidik anaknya sehingga anaknya mampu menjadi anak yang dapat diandalkan bagi
negara dan agama.
2.
Peranan
dan Fungsi Orang Tua dalam Pendidikan Etika Bagi Seorang Anak.
Dalam
dilingkungan keluarga tidak luput dari berbagai jenis interaksi antar anggota
keluarga baik ayah-ibu dengan anak-anaknya atau pun sesama anggota keluarga
lainnya. Berbagai jenis interaksi yang terjadi disesama keluarga mampu
memberikan peran yang positif atau negatif bagi si anak. Oleh Sebab itu peranan
orang tua itu sangatlah berpengaruh bagi
perkembangan kepribadian si anak tersebut. Menurut Soeleman (1994:121) “Peranan Itu dapat tampil sebagai suatu pola tingkah laku yang dianggap haru
dilakukan seorang untuk memantapkan kedudukannya. Adapun pelaksanaan
peranan-peranan terebut sesuai dengan yang diharapkan sehingadapat melancarkan
kmunikasi antar keluarga. sebab peranan itu mengatur pola tingkah laku seorang
atau suatu kelompok sesuai dengan fungsi
dan kedudukannya dalam keluarga. Dan dalam pelakanaan peranan tidak saja
hendaknya disesuaikan dengan harapan dan ketentuan norma kebudayaan melainkan
diikuti oleh pribadi pelaksana peranan ini. misalnya saja dari seorang ayah yang diharapkan untuk mendidik
anaknya dalam keluarga. akan tetapi cara ia mendidik anaknya itu akan bersifat
khas, berbeda dari cara yang dipergunakan ayah lainnya ,karena
terdapat perbedaan dalam struktur dan atak diantara mereka, kepercayaandan
pandangan hidupnya, pengalaman hidupnya, harapan-harapannya. Pola pelaksanaan
peranan yang selaras dengan keperibadian disebut Peranan Pribadi. Jadi dapt disimpulkan bahwa peranan orang tua
dalam mendidik etika kepada anaknya meupakan wewenang dan kewajiban dari orang
tua dalam medidik karakter kepada anaknya dalam membimbing anaknya agar
memiliki kepribadian yang baik.
Untuk dapat meyimbangkan peran orang
tua didalam keluarganya maka orang tua mampu memberikan fungsinya sebagai orang
tua agar perannya tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Dimana dalam
pelaksanaannya itu sendiri keluarga turut serta dalam kebudayaan dan lingkungan bagi anaknya,dan
juga orang tua turut serta dalam tujuan hidup, serta kebijakan dalam rangka
melaksanakna fungsi-fungsinya sebagai keluarga, dan jangan sampai fungsi
sebagai orang tua diambil oleh orang lain seperti contoh yang sederhana saja
seorang ibu yang tidak mau memasak didapur dan meyerahkan pekerjaannya itu
kepada restoran dan hal tersebut tidak membuktikan adanya peran dan fungsi ibu
dimana dalam pelaksanaannya itu sendiri.,dan juga orang tua turut serta dalam
tujuan hidup. dengan demikian anaknya tidak akan merasakan adanya kasih sayang
dari seorang ibu hal hal ini dapat mempengaruhi pikologi anak tersebut, dengan
demikian anaknya tidak akan merasakan adanya kasih sayang dari seorang ibu dan
ini dapat mempengaruhi Pikologi dari seorang anak tersebut. sehingga menghambat
kelancaran dan perkembangan dari seorang
anak dan berdampak pada pendidikan etika bagi sang anak tersebut.
Sejalan dengan peranan orang tua,
soelaeman (1994:81-113) mengemukakan ada delapan fungi keluarga yang haru
dilakukan orang tua yang intinya adalah sebagai berikut:
1.
FUNGSI EDUKASI
Fungsi edukasi adalah
fungi keluarga yang berkaitan dengan masalah pendidikan anak pada khusunya
dan pendidikan serta pembinaan anggota keluarga pada umumnya.pelaknaa
fugi edukai keluarga merupakan realitasas i salah satu tanggung jaab yang
dipikul oleh orang tua.
2.
FUNGSI SOSIALISASI
Fungsi
sosialisasi berkaitan dengan memperiapkan anak untuk menjadi anggota masyarakat
yang baik, dalam melakanakan fungsi ini, keluarga berperan sebagi penghubung
antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, sehingga
kehidupan disekitarnya dapat dimengerti oleh anak, dan pada gilirannya anak
dapat berfikir dan berbuat positif di dalam dan terhadap lingkungannya,
lingkungan yang mendukung sosialisasi anak antara lain ialah tersedianya lembaga-lembaga dan sarana
pendidikan serta keagamaan.
3.FUNGSI
PROYEKSI
Fungi
proyeksi atau perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan memelihara
anak serta anggota keluarga lainnya dari
tindakan negatif yang mungkin timbul baik dari dalam ataupun luar kehidupan
keluarga,fungsi proyeksi untuk menangkal pengaruh kehidupan yang sesat pada
masa sekarang dan pada masa yang akan datang, sehingga tercipta kehidupan
harmonis dan keluarga terjaga.
4.FUNGSI AFEKSI ATAU FUNGSI PERASAAN.
Fungsi
afeksi ialah di anak berkomunitasnya dengan orang tua maupun dengan
lingkungannya tidak hanya dengan mata dan telinga namun seperti diduga
sementara oleh orang orang tua pada saat memberi nasihat kepada
anaknya,melainkan anak berkomunikasi dengan keseluruhan pribadinya.adapun diharapkan agar dicapai melalui pelakasanaan fungsi afeksi itu ialah
terciptanya suasana perasaaan yang sehat dalam keluarga.
5.
FUNGSI RELIGIUS
Fungi
religius berkaitan dengan keajiban orang tua untuk mengenalkan,membimbing,
meberi teladan dan melibatkan anak erta anggota keluarga lainnya mengenai
kaidah-kaidah aGaMa dan perilaku keagammaan.fungsi ini mengharuskan orang tua
sebagai seorang tokoh inti panutan dalam keluarga untuk menciptakan iklim
keagamaan dalam kehidupan keluarga. Sehingga tercipta keteladanan yang baik
didalam keluarga.
6.
FUNGSI EKONOMIS
Fungsi
ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan kesatuan ekonomis,aktivitas dalam
fungsi ekonomi berkaitan dengan pencairan nafkah, pembinaan usaha dan
perencanaan anggaran biaya, baik penerima maupun pengeluaran biaya keluarga.
dan diharapkan untuk dapat meningkatkan pengertian dan tanggung jawab bersama
para anggotaa keluarga dalm kegiatan ekonomi.
7.
FUNGSI REKRESI
Fungsi
tidak harus dalam bentuk kemewahan serba ada,melainkan penciptaan suasana
kehidupan yang tenang dan harmonis di dalam keluarga.
8.
FUNGSI BIOLOGIS
Fungi
biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis
anggota keluarga,diantara kebutuhan biologi ini ialah kebutuhan akan
keterlindungan fisik guna melangsungkan kehidupannya; keterlindungan kesehatan,
keterlindungan dari rasa lapar dan haus,kedinginan,kepanasan dan lain-lain.
Dengan
demikian jika peran keluarga dapa menjalankan fungsinya dengan baik maka
didalaam keluarga itu pula akan membentuk karakter anak yang manusia yang
beriman dan bertaqwa Terhadap tuhan YME.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERAN KELUARGA DALAM PEMGEMBANGAN PENDIDIKAN ETIKA
1. PERAN KELUARGA DALAM
PEMBENTUKAN ETIKA
Keluarga merupakan orang
yang dekat dengan seorang anak sebelum anak tersebut memasuki usia sekolah,
oleh karena itu keluarga terutama orang tua merupakan orang yang utama
dalam mendidik seorang anak. Dan
komunikasi harus dilakukan guna memberikan pengertian dalam berbagai aspek.
Oleh karna itu peran dan fungsi orang
tua haruslah seimbang dalam membentuk
karakter dsari seorang anak tersebut.
Setiap keluarga memiliki
kepribdian sendiri karena adanya sikap dan pola hidup masing-masing. Hal ini
berlaku pula pada pelaksanaan peranan-peranan keluarga. Dalam memainkan
perannya,masing-masing keluarga memiliki pola kebijaksanaaan dant tingkah laku
sendiri. Dalam pelaksanaan peranan keluarga, ini menjadi bahan pertimbangan
bahkan menjadi landasan pemikiran dengan situasi keluarga yang
dihayatinya. Karena pada
akhirnyakeluarga itu terdiri atas beberapa anggota keluarga itu sendiri maka
keserasian dan kemantapan para anggota dalam melaksanakan perannya.baik peran
sebagai ayah,atau peran sebagai ibu ataupun peran sebagai anak.
Dengan kata lain peran
keluarga dalam kehidupan sehari-hari dapan menciptakan sikap atau karakter bagi
anggoa keluarganya tersebut. Dibawah ini merupakan peranan bagi anggota
keluarga diantaranya:
1.
Peranan
Ayah
Dalam
kehidupan sehari-hari dalam keluarga ayah merupakan orang yang mengepalai atau
mengketuai di keluaga sehingga ayah merupakan orang panutan dalam keluarga. Ia
memimpin kehidupan dikeluarga pada umumnya dan bertanggungjawab terhadap
keseluruhan kehidupan keluarga itu. Didalam kerajaan ayah merupan raja dan ibu
adalah ratu sehingga ayah dan ibu merupakan patner dalam mendidikan karakter
dari anaknya tersebut. Selain itu peran ayah juga ialah sebagai penghubung
antara keluarga satu dan keluarga lain dan dibidang ekonimi ayah merupakan
fungsi utama dalam penggadaan dana keluraga oleh sebab itu ayah merupakan
tulang punggung keluarga. Dan ibu merupakan sebagai pengatur atau pengolahan dana
tersebut. Dan ayah juga berperan dalam pelindung keluarga,baik melindungi
keluarga dari kelaparan ataupun melindungi keluarga dari kekurangan serta
menjamin kesejahteraan keluarga.Menurut
Soeleman (1994;134) bahwa ada 5
jenis kebuuhan yang harus dicukupi oleh manusia yaitu:
a.
Kebutuhan
dasar biologis
b.
Kebuthan
rasa aman
c.
Kbutuahan
akan kasih saying
d.
Kebutuhan
pengakuan keberadaan,status dll
e.
Kebutuhan
rasa memadai, harga diri.
Dengan
demikian lah baik ayah atau pun ibu harus memenuhi kebutuha tersebut untuk
anaknya atau pun sesame keluarga.
2. Peran ibu
Telah
dikemukakan dibagian peran ayah bahwa ayah sebagai raja dan ibu adalah seorang
ratu oleh sebab itu ibu dan ayah harus
saling melengkapi satu sama lain guna menciptakan suasana yang harmonis didalm
keluarga.
Peran
ibu sebagai ratu ialah mengelola dana yang telah diberikan oleh seorang ayah .
walaupun jaman telah sedikit demi sedikit berubah dan tak asing lagi
dilingkungan kita bahwa seorang ibu juga
memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan hal ini diperbolehkan saja jika
perannya seorang sebagai ibu terlaksana. Itulah sebabnya banyak sering kita
dengar bahwa ibu memiliki peran ganda atau multi peranan.selain itu peran ibu
juga sebagai orang yang mengandung dan melahirkan anaknya, sehinggga beliau berperan dalam penerus
keturunan.
Peran
pasangan suami dan istri adalah saling bahu-membahau dalam melaksanakan
berbagai fungsi keluarga. Dengan terjadinya berbagai perubahan kehidupan masyarakat, kehidupan keluara
maupun sebagai istri. Diantara peran seorang orang tua,sebagian orang
menggangggap bahwa ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anaknya
dibandingkan oleh seorang ayah. Karena keseharian seorang anak sebelum ia
mengenal dunia luar dia diperkenalkan dengan adanya kehidupan didalam keluarga
dan itu diperkenalkan oleh ibu.
2. Peran Anak
Jika
ikita ibaratkan seperti pohon ayah merupakan batang yang selalu memberikan
pelindung, sedangkan ibu sebagai daun yang memberikan penyejuk,dan anak menjadi
sebagai buah. oleh karena itu anak memiliki peran yang selaras dengan kepribadian sebagai
seorang anak.
Kehidupan
anak memang berbeda dengan kehidupan orang dewasa perbedaan tersebut tidak
sekedar perbedaaan fisik dan usia tetapi juga perbedaan cara menanggkap
mempersepsi memaknai lingkungnnya. Pada dasarnya ank memang masih membutuhkan
bantuan dari orang tuanya atau kelaurga lainya. Sehingggauntuk melangsungkan
kehidupan ia masih tergantung kepada orang tuanya. Maka salah satu peranan anak sebagai anak ialah perannanya
sebagai yang belum mandiri, sehingga anak itu ibarat kertas putih, jadi yang
menuliskan goresan itu merupakan orang tuanya jadi baik buruknya gresan
dikertas tersebut tergantung dari orang tuanya.
2. PERANAN PENDIDIKAN ETIKA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.
Pelaksanaa
harus pula memperhatikan dan memperhitungkan realitan keluarga dalam kehidupan
bermasyarakat tidak dapat mengasingkan diri dan bersikap acuh terhadap
lingkungannya di masyarakat, baik terhadap kegiatan masyarakat tersebut
sehari-hari maupun adatnya dan kebiasaan, terhadap system dan kepercayaan.
Betapa pun ia dalam melaksanakan peranan kelaurganya pula memperhatikan dan
memperhitungkan realita yang hidup dalam masyarakat itu.menurut Fuad (2010;32)
yaitu masyarakat adalah suatu lingkungan
pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap pemrkembangan pribadi
seseorang,yang memiliki peranan yang pendting dalam pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Akan tetapi ini
tidak berarti bahwa ia han system dan nilai harus mengacuhkan nilai dan kebiasaan
itu. Dan membawa diri dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakatnya itu
keluarga tersebut dapat tetap menyatakan eksitensinya tanpa meleburkan diri dan
tanpa memisahkan diri dari padannya. Oleh sebab itu keluarga berperan sebangai
sebagai pengambil inisiatif yang kreatif dalam membina dan mengarahkan sesama
warga menuju tujuan kehidupan masyarakat yang sejahtera
.
3. PERANAN PENDIDIKAN ETIKA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Sekolah
merupakan tempat menimba ilmu bagi seorang anak yang wajib kita tuntut, oelh
sebab itu seorang anak yang mulai bercampur atau mengenal dunia luar berasar
dari lingkungan sekolah. Dan sekolah memiliki peran penting bagi seorang dalam
membentuk karakter seorang selain pembekalan karakter dari orang tua seorang
anak juga mendapatkan pendidikan dari luar yaitu sekolah. Tugas dari sekolah
itu sendiri menyiapkan karakter bangsa. Oelh sebab itu seorang guru dianggap
orang tua kedua ketika disekolah dan sebagai anak didik ktia wajib mematuhi peraturan yang ada disekolah dan
menghormati guru.
B. PEMBEKALAN PENDIDIKAN KARAKTER
1. SEORANG ANAK YANG DIBEKALI PENDIDIKAN ETIKA OLEH
KELUARGA
Keluarga sangat
mempengaruhi kepribadian dari seorang anak karena keluarga menjadi sosok yang
paling dahulu sebelum berbaur nya sang anak ketengah masyarakat sehingga baik
anak tersebut sesuai didikan dari orang tua atau keluarganya. Pembentukan etika dan budi pekerti yang telah diajarkan
oleh orang tua kepada anak sangat
berpengaruh terhadap keperibadian anak baik saat ini maupun dalam kehidupan
anak dimasa mendatang. Misalnya saja, anak yang mendapat bimbingan etika dan
budi pekerti dari orang tuanya semasa kecil, mereka akan hidup dimasyarakat
dengan diikuti moral yang baik dan mereka akan dihormati dan dihargai oleh
masyarakat karena akhlaknya sendiri dan perbuatannya sendiri.
Faktor lain lingkungan
keluarga yang berhubungan dengan perkembangan kognitif dan kemampuan
intelektual anak adalah model pendidikan yang diterapkan, dan tersedianya
perlengkapan atau fasilitas hidup dalam keluarga dan rumah tangga. Menurut subri menyatakan .Model pendidikan ada tiga model pendidikan yang bisa
dikembangkan dalam keluarga, yakni model mekanis, organis dan proses. dalam
model mekanis, pendidikan adalah upaya untuk memberikan kemampuan untuk
menyesuaikan diri kepada keadaan yang diasumsikan telah mantap. dalam model
organis, konsep yang paling menonjol adalah homeostasis yang melukiskan
penyesuaian diri kepada lingkungan yang berubah, tetapi tanpa disertai
perubahan pada struktur internal. jadi, menurut model ini, pendidikan merupakan
upaya memberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri sambil mempertahankan
struktur masyarakat yang ada.sedangkan model ketiga yang lebih progresif,
menggambarkan perubahan pada struktur sesuai keperluan dalam menghadapi situasi
lingkungan yang berubah. Oleh karna pentingnya peran orang tua dalam
pembentukan etika bagi seorang anak guna menciptakan budi perkerti yang sopan
dan santun bagi anak tersebut.
2. SEORANG ANAK YANG TIDAK DIBEKALI PENDIDIKAN ETIKA OLEH
KELUARGA
Ketika
kita melihat ditengah masyarakat anak yang bermasalah pastilah pertama kali
yang ditanyai oleh seseorang ialah dari keluarga mana anak tersebut berasal.
Jika kita melihat seorang anak yang dari kecil tidak diajarkan oleh orang
tuanya mengenai tata karma pastilah anak tersebut menjadi kurang ajar, atau
seperti seorang anak yang jika kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya dan
tidak memperhatikan anaknya pastilah anak tersebut kurang perhatian dan membuat
ulah ditengah masyarakat. Berbeda dengan anak yang mulai kecil tidak di ajari atau dibimbing oleh
etika dan budi pekerti oleh orang tuanya maka kehidupannya dimasyarakat kelak
tidak akan merasa nyaman akibat perbuatannya karena sering di bicarakan oleh
masyarakat akibat perbuatannya yang tidak disukai.
Oleh sebab itu peran orang tua terhadap perkembangan
etika dan budi pekerti terhadap anak tidak hanya berpengaruh pada masa kanak-kanak saja tetapi juga pada
masa mereka hidup bermasyarakat, etika dan budi pekerti sangat diperlukan . hal
ini di maksud agar hubungan atau interaksi sosial dapat berjalan dengan baik.
Peran orang tua sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan moral
BAB
IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN.
keluarga itu merupakan persekutaun
hidup yang dijalin kasih sayang, antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan
dengan pernikahan yang dimaksud untuk menyempurnakan diri. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu
dan anaknya dimana memiliki peran dan
fungsinya masing-masing oleh sebab itu jika fungsi dan peran dari orang tua itu kepada anaknya berjalan dengan baik maka anak
tersebut pun mampu menjadi anak yang terdidik.
Peran keluarga dalam kehidupan sehari-hari dapan menciptakan sikap atau
karakter bagi anggoa keluarganya tersebut. Oleh sebab itu baik ayah, ibu ataupun
anaknya memiliki perannya masing-masing, diantaranya:
1.
Peran ayah ialah sebagai pelindung bagi keluarga, penghubung antara keluarga
satu dan keluarga lain dan dibidang ekonimi ayah merupakan fungsi utama dalam
penggadaan dana keluraga oleh sebab itu
ayah merupakan tulang punggung keluarga.
2.
Peran ibu ialah sebagai mengelola dana
yang telah diberikan oleh seorang ayah .
itu peran ibu juga sebagai orang
yang mengandung dan melahirkan anaknya,
sehinggga beliau berperan dalam penerus keturunan. Peran pasangan suami
dan istri adalah saling bahu-membahau dalam melaksanakan berbagai fungsi
keluarga
3.
Peran anak ialah sebagai anak ialah perannanya sebagai yang belum mandiri,
sehingga anak itu ibarat kertas putih,
jadi yang menuliskan goresan itu merupakan orang tuanya jadi baik buruknya
gresan dikertas tersebut tergantung dari orang tua.
Ketika
seorang anak membaur dengan kehidupan luar maka kelaurga berperan sebagai pengambil inisiatif yang kreatif
dalam membina dan mengarahkan sesama warga menuju tujuan kehidupan masyarakat
yang sejahtera. Dan juga ketika anak memasuki dunia pendidikan formal yaitu
sekolah maka sekolah itu sendiri memiliki peran penting bagi seorang dalam
membentuk karakter seorang selain pembekalan karakter dari orang tua seorang
anak juga mendapatkan pendidikan dari luar yaitu sekolah.
Perbedaan antara anak
yang telah dibekali oleh pendidikan dari keluarga atau yang tidak dibekali oleh
keluarga terlihat dari sikap atu karakter dari anak tersebut seperti seorang
anak yang sopan,santun, dan berbudi pekerti yang baik itu merupakan tanda anak
yang telah dibekali pendidikan karakter dari keluarga. Dan anak yang tidak
memiliki sikap yang baik dan kasar bisa
dikatakan bahwa anak tersebut kurang perhatian dan tidak dibekali pendidikan
oleh keluarga oleh sebab itu keluarga sangatlah penting dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sehingga
menciptakan budi perkerti yang sopan dan santun bagi anak tersebut.
2. DAFTAR PUSTAKA
1.
Soeleman,1994. pendidikan dalam
keluarga.bandung;Alfabeta.
2. Ihsan,Drs. H. Fuad.2010.Dasar-Dasar Pendidikan,Jakarta:Rineka
Cipta.
tanggal 27 Juni 2013)
Juni 2013)